13 Jan 2010

Apa Kata Mereka Tentang Rafael?

Umumnya orang yang datang berkunjung akan bertanya berapa berat dan panjangnya ketika lahir. Dan waktu mereka mendengar berat Rafael 3.7 kg, mereka rata-rata berkata kurang lebih begini, 'Wow besar ya.' Hehehe... apalagi ditambah pipi Rafael yang kata mereka seperti bakpao ;D
Kebanyakan juga bilang mirip papinya banget. Mami yang mengandung selama 9 bulan tidak kebagian mirip apa-apa? T_T :( Hahahaha... Tapi tidak masalah lah. Yang penting jangan mirip muka tetangga. Whew. Yang pasti matanya seperti mata papi, sipit dan tidak ada lipatan mata!



Mami sendiri paling suka sama rambut Rafael yang lebat. Sangat sempurna. Muka lucu, sangat menggemaskan. Aku percaya Rafael adalah bayi paling ganteng sedunia, hahahahha.... *namanya juga maminya, boleh donk muji anak sendiri* wkwkwkkw....


5 Jan 2010

1 - 3 Januari 2010

Tanggal 1 Januari 2010, sekitar jam 4 pagi, aku terbangun dari tidurku. Aku merasa heran mengapa mulai banyak keluar lendir. Aku berpikir, jangan-jangan ini tanda aku hendak melahirkan. Tapi aku diam saja dan mencoba kembali tidur. Jam 6 pagi aku mulai merasakan kontraksi, sementara lendir juga terus keluar. Segera aku memberitahu mamaku kemudian suami. Mamaku yakin itu tanda-tanda hendak melahirkan!

Aku mulai panik, sambil berpikir “Wow, beginikah rasanya hendak melahirkan?” “Apakah bayiku akan lahir hari ini tepat tanggal 1?” Macam-macam perasaan bercampur-aduk; takut, khawatir, bersemangat, sekaligus senang karena sebentar lagi bertemu dengan bayiku.

Sekitar jam 9, aku, suami, dan mamaku pun berangkat ke RSU Budi Rahayu. Setelah dicek, ternyata baru bukaan 2. Jadi kami memutuskan pulang. Apesnya, karena saat itu adalah awal tahun sehingga dokter SPOG yang mestinya menanganiku, sedang cuti! :( Aku pun semakin panik (*benar-benar bukan perasaan yang menyenangkan!). Terpaksa kami memakai dokter yang tersedia.


Selama di rumah perutku terus terasa sakit. Aku tidak bisa tidur. Untung lah ada suami yang selalu siap sedia berada di sampingku saat aku membutuhkannya. Malam itu pula aku dan suami tidak tidur sama sekali, karena aku selalu mengeluh kesakitan dan dia menemaniku.

Paginya (tanggal 2) kami kembali ke rumah sakit. Bukaan 4. Diputuskan akan langsung mondok saja. Kontraksi terus berlanjut, dan mulai menjalar sampai ke pinggang dan sekitarnya. Aku stres karena kesakitan. Suami selalu setia mendampingi. Kami sudah sepakat untuk terus bertahan karena satu alasan: aku ingin melahirkan secara normal agar ketika si bebi dikeluarkan, aku dapat langsung memeluknya :)


Malam itu kembali aku dan suami tidak bisa tidur. Akhirnya sekitar jam 4 atau 5 air ketuban pecah. Aku pun dilarikan ke ruangan bersalin. Tidak ada rasa paling tidak nyaman selama proses melahirkan selain rasa ingin mengejan yang teramat sangat padahal belum waktunya! Bahkan rasa sakit karena kontraksi saja kalah! :(


Dokter datang sekitar 5.30. Proses melahirkan pun dimulai. Karena beberapa sebab, aku gagal melahirkan secara normal, dan aku tidak bisa memeluk bayiku sesegera dia keluar dari rahimku :(( Ya, aku melahirkan lewat operasi caesar. Untung lah aku tidak dibius total :)

Pukul 7.55 pagi, 3 Januari 2010, tangisan anakku memecah ruang operasi. Dia menangis kencang, dan aku tidak dapat melukiskan betapa bahagia diriku mendengarnya! :)) Mereka memperlihatkannya padaku dan aku tersenyum bahagia melihat nya adalah bayi yang sehat. Waktu suster mendekatkan pipinya untuk kucium, aku merasa aneh dan takjub, karena 'dia adalah bayiku yang sudah aku tunggu-tunggu, bayi yang sudah aku sayangi sebelum aku tahu wajahnya.'

note: Kontraksi itu sakitnya seperti mules waktu hendak/sedang mens, cuma jauh lebih parah!





Rafael Andrei Federico. Lahir: 3 Jan 2010, 7.55 WIB. BB: 3.7 kg. PB: 50 cm.

Mother's Heart

I loved you from the very start,
You stole my breath, embraced my heart.
Our life together has just begun
You're part of me my little one.
As mother with child, each day I grew,
My mind was filled with thoughts of you.

I'd daydream of the things we'd share,
Like late-night bottles and Teddy bears.
Like first steps and skinned knees,
Like bedtime stories and ABC's.
I thought of things you'd want to know,
Like how birds fly and flowers grow.

I thought of lessons I'd need to share,
Like standing tall and playing fair.
When I first saw your precious face,
I prayed your life be touched with grace.
I thanked the angels from above,
And promised you unending love.

Each night I lay you down to sleep,
I gently kiss your head and cheek.
I count your little fingers and toes;
I memorize your eyes and nose.
I linger at your nursery door,
Awed each day I love you more.

Through misty eyes, I dim the light,
I whisper, "I love you" every night.
I loved you from the very start,
You stole my breath, embraced my heart.
As mother and child our journeys begin,
My heart's yours forever little one.