Sejak menikah (06.07.08) aku dan suami tak pernah ingin menunda untuk punya momongan. Setiap malam kami berdoa agar segera dikarunia seorang bayi. Karenanya kami sangat bahagia waktu tahu aku hamil :)
Jadi begini kisahnya, waktu aku telat mens, aku masih tidak berani berharap *takut kecewa kalau ternyata tidak hamil, jadi kami menunggu 2 minggu baru setelahnya membeli 'testpack'. Sebenarnya setelah 1 minggu telat, aku sudah merasakan ada yang tidak nyaman dengan badanku. Di antaranya; cepat merasa lapar, badan selalu terasa lelah, dan selalu ingin tidur. Tapi lagi-lagi tidak berani berharap macam-macam.
Setelah 2 minggu aku belum mens juga. Tepatnya 16 Mei 2009 pagi aku dan suami bangun pagi dengan perasaan harap-harap cemas (terutama aku!) untuk mencoba testpack. Ternyata... dua garis merah muncul dengan sangat jelasnya!
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjV2XjpKQlku8ZyHim-9kNaUTUMJq6MuuwdvzYedj-FuEElvYyrMkmLM_PslS52r05IECPp2Ozx_2C3xubHp96IVCbALl89ZsiJD9t2SxAwUnpesu1MnaqVaMo6Hf4hxgSzXo5ru0KF9I/s200/ABCD0002.JPG)
Yang berarti... AKU HAMIL! Hati kami bahagia bukan kepalang apalagi setelah malamnya ke dokter SPOG dan dia menyatakanku hamil dan sudah berjalan 4 minggu :) Menurut perkiraan, aku akan melahirkan awal tahun 2010.
Malam itu pula pertama kalinya aku memegang foto hasil cetakan USG. Walaupun yang terlihat hanya bulatan yang isinya belum tampak apa-apa (dr SPOG bilang itu kantong janin), aku dan suami bahagia minta ampun, perasaan campur aduk antara bahagia dan tak percaya. Membayangkan sedang ada manusia yang bertumbuh dalam tubuhku itu adalah perasaan yang tak dapat dilukiskan! :) Kami akan menjadi orang-tua!
Trimester pertama dan trimester akhir adalah masa-masa yang paling melelahkan. Tapi syukur lah tidak pernah ada masalah dengan kehamilanku. Si bebi bertumbuh baik di dalam tubuhku. Dan semakin besar kandunganku semakin terasa pula tendangan dan tinju tangan kecilnya. Bahkan tidak jarang ada tonjolan di perutku, pada saat itu biasanya aku segera memberitahu suami lalu kami memegang tonjolan itu. Mungkin itu telapak kaki atau tangannya, entah lah tapi yang pasti kami sangat senang, tersenyum lebar, dan menikmati tiap gerakan yang terasa. Seringkali si bebi menendang dengan sangat kuatnya sampai-sampai terasa sangat sakit, tapi itu lah yang paling aku senangi, karena itu berarti si bebi berkembang baik :)
Setiap hari aku dan suami mengajak ngobrol si bebi. Kadang dia bereaksi dengan gerakan lho. :)) Aku juga menaruh headphone di perutku, dan memutar lagu-lagu klasik khusus buat bayi. Konon katanya cara ini bagus untuk perkembangan otak bayi. Biasanya si bebi bergerak-gerak. Senang sekali rasanya, mungkin dia menikmati , atau malah terganggu? Hahahaha....
Ada suatu malam (mungkin ini kedengaran lucu), lebih tepatnya lewat tengah malam, aku tak merasakan gerakan si bebi. Aku menjadi sangat panik. Suami segera membuat berbagai bunyi-bunyian sementara aku menangis khawatir tentang keberadaan si bebi di dalam perutku. Bebi tidak segera bereaksi yang membuat kami semakin panik. Setelah beberapa lama aku pun merasakan gerakannya. Aku bahagia sekali. Ternyata bebi sedang tidur pulas ya? Dan kami membangunkanmu, hahahahaha....
note: Semasa hamil, aku menyebut janinku dengan sebutan 'bebi'. Kalau suami menyebutnya 'nak-nak.'
Jadi begini kisahnya, waktu aku telat mens, aku masih tidak berani berharap *takut kecewa kalau ternyata tidak hamil, jadi kami menunggu 2 minggu baru setelahnya membeli 'testpack'. Sebenarnya setelah 1 minggu telat, aku sudah merasakan ada yang tidak nyaman dengan badanku. Di antaranya; cepat merasa lapar, badan selalu terasa lelah, dan selalu ingin tidur. Tapi lagi-lagi tidak berani berharap macam-macam.
Setelah 2 minggu aku belum mens juga. Tepatnya 16 Mei 2009 pagi aku dan suami bangun pagi dengan perasaan harap-harap cemas (terutama aku!) untuk mencoba testpack. Ternyata... dua garis merah muncul dengan sangat jelasnya!
Yang berarti... AKU HAMIL! Hati kami bahagia bukan kepalang apalagi setelah malamnya ke dokter SPOG dan dia menyatakanku hamil dan sudah berjalan 4 minggu :) Menurut perkiraan, aku akan melahirkan awal tahun 2010.
Malam itu pula pertama kalinya aku memegang foto hasil cetakan USG. Walaupun yang terlihat hanya bulatan yang isinya belum tampak apa-apa (dr SPOG bilang itu kantong janin), aku dan suami bahagia minta ampun, perasaan campur aduk antara bahagia dan tak percaya. Membayangkan sedang ada manusia yang bertumbuh dalam tubuhku itu adalah perasaan yang tak dapat dilukiskan! :) Kami akan menjadi orang-tua!
Trimester pertama dan trimester akhir adalah masa-masa yang paling melelahkan. Tapi syukur lah tidak pernah ada masalah dengan kehamilanku. Si bebi bertumbuh baik di dalam tubuhku. Dan semakin besar kandunganku semakin terasa pula tendangan dan tinju tangan kecilnya. Bahkan tidak jarang ada tonjolan di perutku, pada saat itu biasanya aku segera memberitahu suami lalu kami memegang tonjolan itu. Mungkin itu telapak kaki atau tangannya, entah lah tapi yang pasti kami sangat senang, tersenyum lebar, dan menikmati tiap gerakan yang terasa. Seringkali si bebi menendang dengan sangat kuatnya sampai-sampai terasa sangat sakit, tapi itu lah yang paling aku senangi, karena itu berarti si bebi berkembang baik :)
Setiap hari aku dan suami mengajak ngobrol si bebi. Kadang dia bereaksi dengan gerakan lho. :)) Aku juga menaruh headphone di perutku, dan memutar lagu-lagu klasik khusus buat bayi. Konon katanya cara ini bagus untuk perkembangan otak bayi. Biasanya si bebi bergerak-gerak. Senang sekali rasanya, mungkin dia menikmati , atau malah terganggu? Hahahaha....
Ada suatu malam (mungkin ini kedengaran lucu), lebih tepatnya lewat tengah malam, aku tak merasakan gerakan si bebi. Aku menjadi sangat panik. Suami segera membuat berbagai bunyi-bunyian sementara aku menangis khawatir tentang keberadaan si bebi di dalam perutku. Bebi tidak segera bereaksi yang membuat kami semakin panik. Setelah beberapa lama aku pun merasakan gerakannya. Aku bahagia sekali. Ternyata bebi sedang tidur pulas ya? Dan kami membangunkanmu, hahahahaha....
note: Semasa hamil, aku menyebut janinku dengan sebutan 'bebi'. Kalau suami menyebutnya 'nak-nak.'
0 comments:
Posting Komentar